Salurkan Zakat, Infaq, Shadaqah dan Wakaf anda ke ZISWAF al-Muhajirin

Panitia Renovasi Masjid Al-Muhajirin

renovasi Masjid Al-Muhajirin ke Bank Syariah Mandiri KCP Jatinangor an. Panitia Renovasi Al Muhajirin Nomor Rekening 1000-555-777

iklan

jazakamullah ahsanal jaza' semoga Allah SWT akan membalas kalian dengan balasan yang terbaik. aamiin yaa robbal 'alamiin...

Selasa, 22 Januari 2013

Muhammad Dan Spirit Pembebasan



 

Ust. Abdul Wahid

Muhammad Dan Spirit Pembebasan

 

 

Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati sebagai hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, penutup para Nabi, yang paling sempurna dari seluruh makhluk Allah SWT. dan kekasih Tuhan.
Beliau dilahirkan tepat pada 12 Rabiul Awal tahun Gajah atau bertepatan dengan tahun 571 Masehi. Nabi  Muhammad yang penuh berkah ini dilahirkan di sebuah kota yang bernama Makkah. Di kota suci tersebut, terdapat Ka'bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim, bapak agama monoteisme(agama yang meyakini satu Tuhan) dan leluhur bangsa Arab serta Yahudi.
Iroisnya, dalam masa-masa menjelang kelahiran Muhammad masyarakat Makkah berubah menjadi penganut polyteisme(agama yang meyakini beberapaTuhan), sehingga mereka dijuluki sebagai jahiliyah(bodoh).
Fakta ini dibenarkan oleh Sayyed Hossen Nasr dalam Muhammad Man of Allah (1982). Ia mengemukakan  bahwa lebih dari seribu tahun di Arabia, ajaran monoteistik telah ditinggalkan. Mayoritas bangsa Arab telah jatuh ke dalam jurang kemusyrikan yang paling buruk. Mereka telah melupakan kebenaran dan tenggelam dalam zaman kejahilan (jahiliyah) yang menjadi latar belakang lahirnya Islam.
Satu-satunya pengecualian, di samping sejumlah kecil umat Kristen dan Yahudi yang berdiam di wilayah jazirah Arabia, adalah terdapat beberapa orang yang menyendiri dan yang ingat terhadap ajaran asal Nabi Ibrahim, yaitu orang-orang yang disebut al-Qur'an sebagai kaum hanif atau hunafa.
Dalam kondisi masyarakat yang demikian, lahirlah seorang anak manusia yang  bernama Muhammadyang tidak hanya menjadi nabi dan rasul Allah, tetapi juga kekasih Allah SWT. dan rahmat yang dikirimkan ke muka bumi, sebagaimana disebutkan dalam al-Quran (21: 107);”Dan tidaklah kami utus engkau (Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi sekalian alam”.
Islam yang diturunkan Allah melalui Rasulullah Muhammad adalah agama yang membebaskan kaum tertindas, mengangkat derajat orang-orang yang kalah, dan membebaskan umat manusia dari hegemoni tradisi dan sistem yang membelenggu. Hal ini karena Muhammad, sang pembawa risalah,  adalah nabi yang lahir dengan spirit teologi pembebasan (liberation theology) berupa tauhid yang hanya meyakini satu tuhan.
Muhammad membebaskan para hamba sahaya dari cengkeraman majikannya. Muhammad juga membebaskan kaum perempuan dari belenggu otoritas kaum lakilaki. Dan Muhammad pula yang membebaskan sistem ekonomi dari ribawi menjadi maslahat bagi umat.
Ada pendapat yang menarik dari Thaha Husein, seorang intelektual dari Mesir, berkaitan dengan teologi pembebasan ini. Thaha menyatakan bahwa andaikan Muhammad hanya membawa tauhid, tanpa mengajarkan sistem sosial dan ekonomi, tentu banyak orang Quraisy menyambut seruan Muhammad dengan mudah.
Penolakan kaum Quraiys  adalah karena mereka merasa terancam secara sosial, politik dan ekonomi dengan kehadiran Islam  sebagai agama yang juga membawa ajaran-ajaran tentang ekonomi, politik dan tata kelola kemasyarakatan lainnya.
Muhammad adalah manusia biasa. Namun, karena perjuangannya melampaui egoisme, Muhammad manusia pun berubah menjadi Muhammad dengan predikat nabi dan rasul. Proses itulah yang membutuhkan pengorbanan besar dan perjuangan yang berdarah-darah. Sehingga, tidak ada umat manusia yang melebihi penderitaan yang dipikul Nabi Muhammad. Tidak ada kesengsaraan di muka bumi ini sebagaimana dalam sejarah hidup Muhammad. Dari pergulatan sosial dan pergulatan spiritual inilah, kemudian Allah mengangkatnya menjadi utusan sekaligus pemimpin bagi umat manusia menuju cakrawala ketuhanan.
Penghormatan terhadap Nabi yang berjuang untuk umat manusia dan menebar cinta untuk semesta (rahmatan lil 'alamin) itulah yang melahirkan peringatan Maulid Nabi.
Perayaan Maulid Nabi pertama kali diperkenalkan pada masa pemerintahan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (1138 M-1193 M). Tujuannya adalah membangkitkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. sehingga mampu meningkatkan semangat juang kaum Muslim saat itu yang sedang terlibat dalam Perang Salib melawan pasukan Kristen Eropa dalam upaya memperebutkan kota Yerusalem.
Dengan memperhatikan perjuangan Nabi Muhammad, maka sudah selayaknya kita menjadikannya sebagai teladan hidup sehingga mampu menjadi penerang dalam kegelapan dan penunjuk arah ketika kebingungan. Dalam perkembangan dunia sekarang ini yang semakin pesat dibutuhkan keteladanan yang paripurna, dan semua itu ada pada diri rasulullah SAW.

By; www.infoabdulwahid.wordpress.com

3 komentar:

  1. Pak Ust.Abdul, Punten tumaros, kalau boleh minta informasi atau rujukan, dibuku atau kitab mana yang menunjukan bahwa perayaan maulid Nabi dimulai pada masa pemerintahan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (1138 M-1193 M)?


    Hatur Nuhun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. PUNTEN AH NGIRING NIMBRUNG, SIM KURING MENDAKAN PENJELASAN NU BERIMBANG NGENAAN PERAYAAN MAULUD AYA DI BLOG http://www.alkhoirot.net/2012/02/hukum-maulid-nabi.html TERAS AYA KUTIPAN SAURNA SAURNA AYA DINA Madarirushu’ud Syarhul Barzanji dikisahkan, Rasulullah SAW bersabda:
      "Siapa menghormati hari lahirku, tentu aku berikan syqfa'at kepadanya di Hari Kiamat."
      Sahabat Umar bin Khattab secara bersemangat mengatakan:
      “Siapa yang menghormati hari lahir rasulullah sama artinya dengan menghidupkan Islam!” (PUNTEN COPY PASTE DA ABDI MAH SESET ELMU). TAH ABDI JADI HOYONG TUMAROS KA PA ARIS LAMUN SIM KURING NERANGKEUN KA PUN ANAK NGENAAN PERJUANGAN NABI SARENG PARA SAHABAT NUMANA SIGANA DINA JAMAN NABI ETA TEH TEU PERNAH DILAKUKAN ETA TEH KALEBET BID'AH? NU SAKATERANG ABDI DINA PERINGATAN MAULUD TEH SANES NGABAHAS KALAHIRAN ROSUL TAPI NGABAHAS PERJUANGAN SARENG AKHLAK NABI MUHAMMAD S.A.W SIGA NU TOS DILAKUKEUN KAMARI KU SABAGIAN JAMAAH ALMUHAJIRIN. HATUR NUHUN

      Hapus
  2. Eh.. P Cecep mangga bade ngiringan mah, tapi punten ieu mah, namina oge tolabul ilmu, Punten P cecep, apakah dalam sabda Nabi tersebut dicantumkan riwayat siapa?

    sepengatahuan sim kuring Nabi saw. tidak pernah meminta hari kelahirannya dijadikan hari 'Ied, dan saya khawatir perkataan diatas mengatasnamakan nabi, itu yang perlu ditelaah kembali (musthala'ah hadits) apakah betul itu sabda Nabi atau hanya kutipan atau pendapat sipenulis yang mempengaruhi tulisan tersebut.

    Kita pake logika aja dulu, jangan pake dalil. sekiranya perkataan itu benar dari nabi dan merupakan anjuran, mungkin para sahabat dan para tabiin sudah terlebih dahuulu mengerjakannya/mengamalkannya, dan mungkin akan lebih masyhur lagi para pencatat hadits membukukannya atau meriwayatkannya..

    Saya yakin itu bukan perkataan umar, coba perhatikan percakapan Umar ra. dengan orang yahudi (hadis dalam cat. milad, maulid & Natal). Terkait orang tua memberikan edukasi kepada anak tentang sejarah Nabi,itu merupakan sesuatu yg penting, baik tentang sejarah kelahiran & wafatnya beliau. dan bukankah hari dan tanggal lahir dan wafatnya Nabi saw. itu jatuh pada tanggal yang sama 12 Rabiul awal? jadi apa yg diperingatinya itu hari lahir atau wafatnya beliau?

    Dan mengenai memanfaatkan moment 12 rabiul awal sebagai acara pembahasan akhlak dan perjuangan beliau,lantas apa korelasinya dengan "Maulid/kelahiran Nabi". kalo mau memberikan pelajaran mengapa mesti menunggu satu tahun atau bulan Rabiul awal saja?

    dan saya yakin ikhwatu iman maksudnya baik melakukan acara tersebut, tetapi niat baik itu harus sesuai tuntunan dari Nabi, kalo segala niat ibadah yang menjadi ukurannya baik menurut kita tanpa contoh dari Nabi & perbuatan Sahabat, kalo begitu untuk apa Nabi saw. diutus?

    punten pisan P cecep sim kuring teu nyebat eta bid'ah, tapi mesti ada pemahaman yang lebih utuh & kritis terhadap persoalan tersebut bila dikaji berdasarkan ilmu sehingga Aqidah dan Ibadah kita sesuai dengan apa yang disabdakan oleh Nabi saw.: "Innama a'malu binniyat"
    Wallahu a'lam bish shawab

    Sakitu panginten komentar ti sim kuring rada panjang...
    perkawis bab peringatan dan memperingati hadistna tos di dugikeun dina catatan sim kuring anu judulna "Maulid, Milad & Natal", tapi bilih masih panasaran urang diskusi di masjid supados mernah.. he he

    Hatur Nuhun

    BalasHapus