Salurkan Zakat, Infaq, Shadaqah dan Wakaf anda ke ZISWAF al-Muhajirin

Panitia Renovasi Masjid Al-Muhajirin

renovasi Masjid Al-Muhajirin ke Bank Syariah Mandiri KCP Jatinangor an. Panitia Renovasi Al Muhajirin Nomor Rekening 1000-555-777

iklan

jazakamullah ahsanal jaza' semoga Allah SWT akan membalas kalian dengan balasan yang terbaik. aamiin yaa robbal 'alamiin...

Senin, 03 Februari 2014

Tiga Makna Musibah



TigaMaknaMusibah
oleh :
Abdul Wahid
  "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik  bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah SWT mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui." (Q.S. Al-Baqarah [2]: 216).

Dalam minggu-minggu belakangan ini, bangsa kita sedang dirundung berbagai bencana. Dari letusan Gunung Sinabung yang tidak ada habisnya, banjir yang melanda wilayah Jakarta, banjir di Subang dan Indramayu serta sebagian jalur pantura lainnya. Belum lagi longsor dan banjir bandang di Manado semakin menambah derita anak bangsa ini.
Semua kejadian tersebut merupakan musibah yang menimpa manusia, khususnya warga bangsa  Indonesia yang harus disikapi dengan benar, sehingga mampu melahirkan hikmah bagi kehidupan manusia. Setidaknya ada tiga makna musibah bagi seorang muslim. Pertama, musibah sebagai bagian dari hukum sebab akibat. Allah SWT menghukum manusia berupa bencana sepertibanjir, tanahlongsor, wabah penyakit. Semua itu disebabkan oleh perbuatan manusia karena berpaling pada aturan yang telah ditetapkan-Nya. "Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah SWT, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka itua dalah dari kesalahan dirimu sendiri. (Q.S. An-Nisa [4]: 79).
Kedua, musibah sebagai penebus dosa. Allah SWT menghendaki datangnya musibah berupa kesusahan, rasa sakit, kekuranganharta, dan kematian tidak lain sebagai penghapus dosa hamba-hambanya. Nanti di akhirat ada dosayang takdiperhitungkan lagi karena hukumannya sudah ditunaikan Allah SWT di dunia.
Rasulullah SAW bersabda, "Apabila Allah SWT menghendaki kebaikan bagi hamba-hambanya, maka didahulukan baginya hukman di dunia dan bila Allah SWT menghendaki keburukan, maka dibiarkan dengan dosa-dosanya, sehingga dosa-dosanya itu dibalas pada hari kiamat." (H.R. Abu Daud).
Ketiga, musibah sebagai ujian untuk menaikan derajatnya di sisi Allah SWT.Sabda Rasulullah SAW, "Sesungguhnya orang-orang saleh akan diperberat (musibah) atas mereka. Dan tidaklah seorang Mukmin tertimpa suatu musibah, seperti tertusuk duri, atau lebih ringan dari itu, kecuali akan dihapuskan dosa-dosanya dan ditingkatkan derajatnya."(H.R. Ahmad dan Ibnu Hiban).
Tak ada cara lain kecuali berserah diri kepada Allah SWT dan selalu ber-istighfar memohon ampun kepada-Nya, serta terus berupaya untuk memperbaiki kualitas kehidupankita. Karena, seperti disebutkan dalam Q.S. Al-Baqarah(2) ayat 216 di atas, bisa jadi yang tidak kita sukai justru baik bagi kita. Sebaliknya, bisaja dijuga yang kita sukai justru akan mencelakakan kita. Semoga kita senantiasa menjadi hamba yang sabar dan selalu istiqamah terhadap apa pun yang menimpa dalam kehidupan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar