Salurkan Zakat, Infaq, Shadaqah dan Wakaf anda ke ZISWAF al-Muhajirin

Panitia Renovasi Masjid Al-Muhajirin

renovasi Masjid Al-Muhajirin ke Bank Syariah Mandiri KCP Jatinangor an. Panitia Renovasi Al Muhajirin Nomor Rekening 1000-555-777

iklan

jazakamullah ahsanal jaza' semoga Allah SWT akan membalas kalian dengan balasan yang terbaik. aamiin yaa robbal 'alamiin...

Selasa, 13 Agustus 2013

MEMPERTAHANKAN SEMANGAT RAMADHAN


Ust. Aminudin, M.Ag

MEMPERTAHANKAN SEMANGAT RAMADHAN.
إِنّ الْحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا، أَشُهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ، اللّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا مُحَمَّدٍ أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن ,أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِالتَّقْوَى فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى :( وَلَا تَكُوْنُوْا كَالّتِيْ نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكَاثًا)  (سورة النحل: 92)
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ, اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا
لَا إِلَهَ إِلّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلّا إِيّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْن وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْن، وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْن، وَلَوْ كَرِهَ الْمُنَافِقُوْن. لَا إِلَهَ إِلّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ
لَا إِلَهَ إِلّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْد
                                                                                                             

Kamum Muslimin dan Muslimat Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah 

Terasa sangat cepat Ramadhan berlalu, selamat bagi kita orang-orang yang telah beribadah dengan maksimal dan penuh keikhlasan, hadiah-hadiah yang begitu banyak telah dibagikan kepada para pemenang di bulan ini. Tapi cukupkah kita berhenti beramal dengan selesainya bulan Ramadhan?
Kaum Muslimin Rahimakumullah…, para ulama mengatakan di antara tanda-tanda diterimanya suatu ketaatan adalah dilanjutkannya melakukan ketaatan setelah itu. Demikian juga amal ibadah Ramadhan di antara diterimanya adalah ada kesinambungan aktivitas ibadah  yang telah yang telah dilakukan selama Ramadhan. Dengan demikian kita mohon kepada Allah mudah-mudahan sepanjang tahun dipenuhi dengan semangat Ramadhan.
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ

Kaum Muslimin Rahimakumullah…, di antara semangat Ramadhan yang harus dipertahan, yaitu:
1.    Riqabah Dzatiyah (pengawasan terhadap diri sendiri)
Selama Ramadhan penguat komponen-komponen keimanan tertata kembali, yang paling utama yaitu Riqabah Dzatiyah (pengawasan terhadap diri sendiri), dimana kita yakin bahwa Allah Swt., senantiasa mengawasi kita sepanjang waktu dan di manapun kita berada. Saat seorang muslim berpuasa, tidak akan melakukan hal-hal yang membatalkan puasa meski tidak ada orang yg melihatnya, karena ia yakin bahwa Allah Swt., senantiasa melihatnya.
Diharapkan setelah berlalunya Ramadhan, Riqabah Dzatiyah ini senantiasa kita hidupkan, agar tetap istiqamah melakukan amal-amal kebaikan dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt., sehingga tidak ada waktu bebas melakukan kemaksiatan, meski Ramadhan telah berlalu, karena Allah Swt., senantiasa mengawasi kita kapanpun dan dimanapun sepanjang tahun, sebagaimana Allah berfirman dibanyak ayat, seperti firman-Nya:

      Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat[1]) dan apa yang tersembunyi dalam dada. (QS. Al Ghafir:19)

40-19
  
      Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menge-tahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar dari dalamnya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke sana.[2]) Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

57-4
Maka, jiwa yang meyakini bahwa Allah senantiasa mengawasi dan mengetahui seluruh rahasia-rahasianya, akan selalu melakukan pengawasan terhadap dirinya sendiri, berpikir dahulu dalam setiap rencana dan aktivitas yang akan dilakukan, apakah sesuai tatanan Allah Swt. atau tidak. Kalau yakin rencana atau aktivitasnya dibenarkan oleh Allah, baru ia laksanakan, dengan harapan akan mendapat ridha dari Allah Swt.  

2.    ‘Ilaj qaswah al qulub wajafa’ alruh (menyirami hati dan jiwa yang kering)
Pada bulan Ramadhan, situasi sangat mendukung untuk menyirami hati dan jiwa yang kering, dengan motivasi yang beragam, seperti dilipatgandakan pahala amalan, amalan sunnah dinilai dengan pahala wajib, amalan wajib dilipatgandakan sampai 70 kali dari amalan di luar Ramadhan, di samping ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Kebiasaan baik ini hendaknya berlanjut setelah Ramadhan berlalu, karena kita sangat membutuhkan penyiraman hati dan jiwa sepanjang tahun. Kalau pada bulan Ramadhan setiap hari melakukan shalat Tarawikh atau qiyamullail, maka setelah Ramadhan pun kita disunahkan untuk melakukan qiyamullail, mulai dari shalat Tahajud, Hajat,  istikharah, dan witir. Begitupun Tadarus kita dawamkan, tidak berhenti karena berakhirnya ibadah Ramadhan.  Masih banyak amalan lain setelah Ramadhan yang membantu kita dalam menyirami dan mengobati hati dan jiwayang keras seperti dengan berzikir, doa, I’tikaf dan membantu orang-orang lemah dengan sedekah dan bentuk lainnya . dengan demikian hati kita menjadi tenang.

3.    ‘Ilaj danaya al alkhlaq ( mengobati akhlak yang kurang terpuji)
Puasa merupakan obat yang mujarab bagi penyakit moral yg tidak terpuji. Sebab dengan puasa kita dilatih keluar dari kebiasaan berlebihan. Bahkan dengan berpuasa kita dilatih untu mengendalikan empat nafsu, yaitu nafsu perut, farji, amarah, dan berbicara. Sebagaimana Rasulallah Saw. bersabda :”Jaminlah kepadaku enam dari diri kalian, maka akan aku menjamin bagi kalian surga, penuhilah jika kalian berjanji, tunaikan jika diberi amanah, jujurlah jika bicara, jagalah pandangan kalian, jagalah farji kalian, dan jaga tangan kalian”. (HR Muslim)

Kalau ketika bulan Ramadhan kita menjaga moralitas dengan baik, pastinya kita dituntut untuk menjaganya setelah Ramadhan, agar kita menjadi menjadi hamba yang rabbani.

4.    Bina’ ruh al tadhiyah ( membangun jiwa berkorban)
Seorang yang berpuasa pada bulan Ramadhan, ia telah mengorbankan sesuatu yang sangat disukai oleh nafsu, makan, minum dan syahwat, sehingga puasa telah mengajarkan kepada kita untuk menjadi yang siap berkorban di jalan Allah Swt.
Nilai yang mulia ini, sangat kita perlukan dalam mensukseskan rencana-rencana kita, karena setiap perjuangan memerlukan pengorbanan. Untuk itu jiwa berkorban hendaklah tumbuhkembangkan dalam diri kita.

5.    Taqwiyah al wa’yi al ijtima (mengasah kepekaan social)
Setelah berbagai sarana kebaikan dihamparkan selama Ramadhan untuk membina kesalehan pribadi setiap muslim, ternyata Ramadhan pun mengasah kepekaan terhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Hal ini tercermin pada kewajiban zakat fitrah, zakat maal, infak dan shadaqah. Hal itu dimaksudkan sebagai bentuk solidaritas terhadap sesama Muslim. Dengan demikian Ramadhan tidak hanya mencetak orang shaleh pribadinya juga punya kepekaan social, mau memikirkan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan umat. Itulah beberapa hal dari semangat Ramadhan yang harus kita senantiasa pertahankan.
     Kamum Muslimin dan Muslimat Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah 
Di akhir khutbah ini khatib ingin mengajak kita bersama untuk mempertahankan kemenangan yang sudah dicapai selama Ramadhan, ibarat sebuah bangunan ia bagaikan sebuah istana megah yang mengagumkan maka janganlah diruntuhkan kembali, ibarat sebuah tenunan ia sudah menjadi pakaian yang sangat indah dipandang mata maka janganlah diurai kembali benang yang sudah ditenun itu ketika Ramadhan berlalu meninggalkan kita. Inilah makna dari ayat yang terdapat dalam surat An-Nahl ayat 92 di atas: “ janganlah kalian seperti seorang perempuan yang menenun pakaian di pagi hari lalu sorenya diurai kembali”  betapa sia sianya, betapa ruginya bahkan betapa celakanya kalau itu yang dilakukan.
Akhirnya marilah kita sambut hari kemenangan ini sebagai sandaran untuk memulai kehidupan baru dengan hati dan semangat yang baru, maafkanlah segala kesalahan lupakan segala kekhilafan agar semua kita mendapatkan ridha dan maghfirah dari Allah SWT, semoga kita semua diizinkan kembali untuk menikmati indahnya Ramdhan pada masa yang akan datang. Amin ya rabbal `alamin.

Ya Allah, ampunilah kami atas dosa dan kesalahan kami yang terdahulu, saat ini dan mendatng,  ampunilah atas dosa akibat pelanggaran baik yang kami rahasiakan maupun yang nampakan. 

“Ya Allah Yang Mendengar, yang tidak terganggu pendengaran-Nya dengan mendengar yang lain, yang tidak dikelirukan oleh banyaknya permohonan yang tidak kesal dengan desakan para pemohon, anugerahilah kami kesejukan ampunan-Mu,  anugerahilah kami rasa takut kepada-Mu yang dapat menghalangi antara kami dan kedurhakaan dan anugerahilah kami ketaatan yang mengantarkan kami ke surga-Mu, serta limpahkanlah kepada kami keyakinan yang dapat meringankan berbagai persoalan yang kami hadapi.

 “ Ya Allah peliharalah kami, dari depan dan belakang kami, dari kanan dan kiri kami, dari arah atas dan bawah kami. Kami berlindung dengan keagungan-Mu sehingga kami senantiasa terpelihara dari berbagai macam penyakit dan marabahaya.Ya Allah cukuplah Engkau pelindung kami, Engkau sebaik-baik wakil yang kami dambakan Engkau sebaik-baik penolong yang kami harapkan.”
Wahai Allah Yang Maha Hidup, Yang berdiri Sendiri, Tiada Tuhan selain Engkau. Dengan rahmat-Mu kami memohon pertolongan, dengan kekuatan-Mu kami mohon bantuan, dari azab-Mu kami mengharap perlindungan, luruskan dan perbaikilah semua keadaan kami, jangan Engkau biarkan kami sendirian dengan diri kami walau hanya sekejap, sertai kami ya Allah, bimbinganlah kami ya Allah dalam setiap waktu dan kesempatan, bimbinglah kami dalam menghadapi segala persoalan.

Ya Allah Engkaulah yang mengetahui rahasia-rahasia kami. Engkaulah Yang Mengetahui kebutuhan dan keinginan kami, maka penuhilah ya Allah kebutuhan dan keingan kami.
























































767) Pandangan kepada hal-hal yang terlarang, seperti memandang kepada perempuan yang bukan mahramnya.
830) Yang dimaksud dengan “yang naik” antara lain amal-amal dan doa-doa hamba-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar