Salurkan Zakat, Infaq, Shadaqah dan Wakaf anda ke ZISWAF al-Muhajirin

Panitia Renovasi Masjid Al-Muhajirin

renovasi Masjid Al-Muhajirin ke Bank Syariah Mandiri KCP Jatinangor an. Panitia Renovasi Al Muhajirin Nomor Rekening 1000-555-777

iklan

jazakamullah ahsanal jaza' semoga Allah SWT akan membalas kalian dengan balasan yang terbaik. aamiin yaa robbal 'alamiin...

Senin, 14 April 2014

BIJAK MEMILIH SEKOLAH UNTUK ANAK




                              BIJAK MEMILIH SEKOLAH UNTUK ANAK
Oleh;  
Abdul Wahid
(Seksi Pendidikan DKM Al-Muhajirin)
Ketika memasuki masa-masa akhir tahun pelajaran sekolah seperti sekarang ini, kebanyakan orang tua  disibukan dengan agenda mencari sekolah  bagi anaknya untuk memulai pendidikan ataupun melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.  Kesibukan ini tentunya disamping mempersiapkan biayanya, yang sudah pasti akan membutuhkan materi yang tidak sedikit.
Hal ini terjadi  karena bebasnya biaya sekolah, sebagaimana program pemerintah, hanyalah biaya formal di sekolah saja, seperti uang SPP, DSP dan sejenisnya. Sementara  yang seringkali lebih besar biayanya adalah pengeluaran yang tidak resmi, seperti operasional sehari-hari, untuk buku pelajaran, transportasi dan sebagainya. Belum lagi jika sekolah yang dipilih adalah sekolah swasta.
Persoalan biaya ini ada karena kemampuan ekonomi orang tua yang tidak berubah secara signifikan jika dibandingkan dengan kenaikan harga-harga kebutuhan sehari-hari.Bagi orang tua yang tidak terbebani dengan persoalan biaya, kelas ekonomi mampu,  maka mereka tetap dipusingkan dengan banyaknya pilihan  lembaga pendidikan yang harus mereka pilih agar sesuai dengan keinginan dan cita-cita anak.
Orang tua pastilah menaruh keinginan besar terhadap anak mereka. Hal ini wajar, karena anak bagi orang tua adalah tumpuan harapan di masa depan, bahkan sampai kelak orang tua sudah meninggal duniapun, mereka tetap mengharapkan anak-anak mereka menjadi sosok yang baik dan menjadi anak yang sholih yang akan mendoakan orang tuanya.
Berikut ini adalah beberapa hal yang layak dipertimbangkan oleh orang tua dalam memilihkan sekolah bagi anaknya.
Pertama, pertimbangkan umur anak. Bila  anak  belum cukup umur, sebaiknya jangan dulu, hal ini akan mengakibatkan mereka mogok di tengah jalan. Beberapa kejadian menunjukan karena usia yang belum cukup akhirnya mereka tertekan karena harus berkompetisi dengan anak yang usianya lebih matang. Kalaupun ada satu atau dua anak yang mampu mengikuti pelajaran saat usianya belum cukup, ini bersifat pengecualian dan jarang terjadi.
Kedua,  ukur kemampuan anak kita. Setiap anak memiliki kemampuan dan karakteristik yang berbeda, sehingga orang tua harus mempertimbangkan kemampuan anak.  Disinilah dibutuhkan kemampuan orang tua untuk mampu menilai kemampuan dan bakat anak. Kecocokan karakteristik siswa dengan sekolah pilihan, akan menambah semangat anak dalam belajar.
Ketiga, ajak anak survey (melihat langsung) ke sekolah yang akan dituju. Mengajak anak untuk melihat sekolah yang diinginkan akan menambah kepercayaan diri. Upaya ini juga akan mengurangi kesan dalam diri anak bahwa ia ”dipaksa” oleh orang tuanya untuk sekolah di sekolah tersebut. Anak merasa dilibatkan dalam menentukan pilihan sekolahnya.
Keempat, diskusikan dengan anak. Setelah anak diajak survey ke lokasi sekolah, biarkan mereka berpendapat tentang keinginan dan penilaian mereka terhadap sekolah yang baru saja dilihat. Selanjutnya orang tua  memberikan pandangan-pandangannya. Sekali lagi, dengan cara yang bijak agar anak tidak merasa dipaksa ataupun terpaksa dalam meilih sekolah.
Kelima,  sadari bahwa sekolah favorit belum tentu cocok untuk anak. Sekolah favorit terkadang membuat silau orang tua. Tidak ada jaminan kalau sekolah favorit adalah yang terbaik untuk anak kita.
Keenam,  sesuaikan dengan finansial. Janganlah memaksakan diri untuk memasukan anak kita ke sekolah yang terlalu mahal diluar kemampuan.  Orang tua harus realistis dalam memilih sekolah anaknya, carilah yang sesuai dengan kemampuan finansialnya.
Sekarang ini, dengan munculnya banyak sekolah, terutama sekolah swasta, setiap sekolah  menawarkan diri sebagai yang terbaik. Hal ini tidak ubahnya seperti produsen makanan yang  menawarkan barang yang mereka produksi. Semuanya mengiklankan diri sebagai makanan yang paling baik dan nomor satu. 
 Disamping keenam pertimbangan di atas, orang tua juga wajib mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan akhlak, moral dan agama yang berlangsung di sekolah tersebut. Jelasnya adalah adakah pelajaran, kegiatan,  muatan keagamaan serta moralitas yang diajarkan di sekolah tersebut.
Dalam kaitan ini maka sekolah-sekolah yang bercirikan keagamaan dapat menjadi alternatif orang tua dalam memilih sekolah. Sekolah model ini biasanya mengajarkan materi agama dan praktik ibadah yang lebih banyak dari sekolah pada umumnya. Dengan kelebihan ini, diharapkan anak-anak memiliki dasar pengetahuan dan pengamalan agama yang baik, sehingga dapat menjadi bekal ketika dewasa kelak.
Usia sekolah merupakan usia yang sangat baik dalam  pembentukan kebiasaan, budi pekerti  dan akhlak. Perilaku manusia dewasa sebagian besar mencerminkan perlakuan yang ia terima ketika masa kanak-kanaknya. Hal ini mengindikasikan betapa pentingnya lingkungan pendidikan agama yang baik bagi anak-anak kita dalam masa perkembangannya.
Alangkah bangganya orang tua, ketika mendapati anaknya yang masih belia tapi mampu menampilkan perilaku yang santun dan rajin menjalankan perintah Tuhannya. Semua itu tidak akan muncul begitu saja tanpa adanya upaya sungguh-sungguh dari orang tua dalam membiasakan kegiatan keagamaan tersebut.
Berbagai pertimbangan di atas mudah-mudahan bisa menjadi acuan bagi orang tua dalam memberikan pendidikan yang terbaik bagi anaknya. Semoga ikhtiar ini menjadi bagian dari tanggung jawab kita terhadap amanah yang Allah titipkan kepada kita.


1 komentar:

  1. terimkasih sharenya ustad. selaku orang tua, ingin sekali kita menyekolahkan anak-anak kita ke sekolah-sekolah "favorit" baik sisi pendidikan akhlaknya maupun prestasi-prestasi lain yang dicapai sekolah tersebut dan itu kebanyakan justru dimiliki oleh sekolah swasta atau non pemerintah, yang dapat dipastikan biayanya mahal. pemerintah sendiri jarang sekali membuat sekolah yang lebih mengedepankan kualitas. apa mungkin karena pemerintah mempunyai kewajiban untuk membuat sekolah gratis sehingga kualitas dikesampingkan.

    BalasHapus