A L - F A T I H A H
oleh:
Aris Saptiono |
Surat
ini turun di Mekkah, memiliki tujuh ayat, dua puluh lima kalimat dan seratus
tiga belas huruf. Ibnu Katsir I:8. Selain itu surat ini memiliki beberapa nama
sebagai berikut :
1. Fatihatul Kitab. Dinamai Fatihatul Kitab
atau yang dikenal surat Al Fatihah, karena Al Quranul Karim yang agung ini
dimulai dengan suratAl Fatihah/Fatihatul Kitab yang artinya Pembuka. Dan perlu
diketahui, penyusunan surat dalam Al Quran bukan ditentukan oleh sebab turunnya
ayat terlebih dahulu, akan tetapi sudah ditentukan oleh Nabi Muhammad saw
berdasarkan wahyu dari Allah swt.
2. Ummul Kitab. Dinamai Ummul Kitab, yang
berarti induk Al Quran, karena surat ini mencakup aspek global bagi Al Quran.
Seperti didalamnya terdapat pujian bagi Allah Azza wa Jalla, penetapan tauhid,
perintah ibadah serta larangan, permintaan hidayah serta ketetapan iman,
menceritakan kisah umat-umat terdahulu dan lain sebagainya.
3. As Sab’ul Matsani. Dinamai As Sab’ul Matsani
yang bermakna tujuh ayat yang diulang, karena surat ini memiliki tujuh ayat
yang selalu diulang-ulang dalam shalat. Seorang yang shalat harus membacanya
disetiap rakaat dalam shalat. Dan ini relevan dengan sebuah riwayat dari
sahabat Abu Hurairah, Ibnu Abbas dan Abu Zaid bin Abu Maryam, mereka
menafsirkan ayat Quran surat Al Hijr ; 80 :
“Dan sesungguhnya Kami telah memberi padamu sab’an minal
matsani.”
Yang dimaksud Sab’an minal Matsani pada ayat ini
adalah Al Fatihah. Fathul Bari IX : 7 dan 294.
4.
Alhamdulillahi
Rabbil ‘Alamin.
Dinamai Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin karena Nabi saw sendirilah yang pernah
menyebut hal itu. Beliau berkata kepada
Abu Sa’id Al Mu’alla, ‘Pastilah aku ajarkan kepadamu satu surat yang paling
agung dalam Quran. Belaiu bersabda, ‘Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, dia adalah
As Sab’ul Matsani dan Al Quranul ‘Adzim yang diberikan Allah kepadaku.” Fathul Bari IX:5
5.
Al
Quranul ‘Adzim, 6. Ummul Quran, 7. Asyifa, 8. AlKafiyah, 9. Al Wafiya, 10. Al
Asas, 11. As Shalat, 12. Ar Ruqyah, 13. Asy Syyukru, 14. Al Kanzu, 15. Ad Du’a,
16. Asy Syafiyah. Fathul Bari VIII:198, Ash Shabuni I:14, Al Qurthubi I:111-113.
Keutamaan Al Fatihah
Didalam
hadis riwayat Al Bukhari diterangkan, Abu Sa’id Al Mu’alla ra. berkata, “(ketika) aku sedang shalat di masjid,
Rasulullah saw memanggilku dan aku tidak menjawabnya hingga menyelesaikan
shalatku. Kemudian aku menemuinya, lalu Rasulullah saw bersabda, ‘Apa yang
menghalangimu untuk mendatangiku?’ Aku menjawab, ‘Ya Rasulullah, sesungguhnya
aku sedang shalat.’ Beliau bersabda, ‘Bukankah Allah swt berfirman, ‘Hai
orang-orang yang beriman jawablah/penuhilah Allah dan RasulNya apabila Ia
memanggilmu, untuk sesuatu yang akan menghidupkanmu.’ (Q.S Al Anfal:24).
Kemudian Nabi saw bersabda, “Aku akan mengajarkan satu surat yang paling agung
dalm Quran sebelum kamu keluar dari masjid.” Kemudian beliau memegang tanganku
dan tatkala beliau hendak keluar, aku berkata, ‘Bukankah engkau berkata bahwa
aku (Nabi) akan mengajarkan satu surat yang paling agung dalam Quran’. Beliau
pun menjawab,’Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, dia adalah As Sab’ul Matsani,
Alquranul ‘Adzim yang diberikan Allah kepadaku.” Fathul Bari IX:5, Al Musnad
IV:122.
Yang
dimaksud Alhamdulillah, As Sab’ul Matsani dan Al Quranul ‘Adzim pada hadis
diatas adalah Al Fatihah.
Ahkamusy Syar’i
Apakah
bismillahirrahmanirrahim termasuk surat Al Fatihah?
Menurut
hemat kami, bahwa bismillahirrahmanirrahim
merupakan bagian dari Al Fatihah. Lihatlah keterangan-keterangan dibawah
ini :
“Dari Qatadah ra.
berkata,”Anas ditanya, “Bagaimana bacaan (qira’ah) Nabi saw itu?’ Ia menjawab,
‘Qira’ah Nabi itu mad (panjang), beliau memanjangkan Bismillah memanjangkan Ar
Rahmaan dan memanjangkan Ar Rahiim.
Fathul Bari IX:111.
Dari Ummu Salamah beliau
berkata, “Rasulullah saw apabila membaca memotong bacaan satu ayat satu ayat :
bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillahirabbil ‘alamin, arrahmanirrahim,
malikiyaumiddin”. H.R Ad Daruqutni I:313
Dari Abu Hurairah ra. dari
Nabi saw, Sesungguhnya beliau bersabda, “Apabila kami membaca (surat)
Alhamdulillahirabbil ‘alamin maka bacalah bismillahirrahmanirrahim. Karena
Alhamdulillahirabbil ‘alamin adalah Ummul Quran,Ummul Kitab dan As Sab’ul
Matsani. Sedangkan bismillahirrahmanirrahim adalah salah satu darinya.” H.R Ad Daruqutni I:312
Dengan
keterangan diatas jelaslah bahwa bismillahirrahmanirrahim
termasuk salah satu dari surat Al Fatihah, ia menyiakan ayat pertama, karena
tidak mungkin Nabi saw memulai surat Al Fatihah dengan membaca bismillahirrahmanirrahim kalau bismillah
itu tidak termasuk ayat dari surat Al Fatihah. Apalagi didalam riwayat
Ath-Thabrani dan Ad-Daruqutni diterangkan bahwa Rasul menjaharkan bacaan bismillahirrahmanirrahim (dalam
shalatnya).
Adapun
diantara yang berpendapat bahwa bismillah itu tidak termasuk ayat Al Fatihah,
berdasarkan dalil-dalil dibawah ini :
“Dari ‘Aisyah ra. ia
mengatakan, Rasulullah saw memulai shalatnya dengan takbir dan qira’ahnya
(bacaannya) dengan Alhamdulillahirabbil ‘alamin.” H.R Muslim
Dari Anas ra. ia mengatakan,
“Saya shalat dibelakang Nabi saw, Abu Bakar, Umar dan Usman, mereka memulai
bacaannya dengan Alhamdulillahirabbil ‘alamin.” H.R Al Bukhari dan H.R Muslim : 187
Hadis
diatas tidak bisa dipaham atau tidak menunjukkan bahwa bismillah tidak termasuk
Surat Al Fatihah, sebab surat Al Fatihah tidak akan dikatakan As Sab’ul Matsani (tujuh ayat yang
diulang) kalau Bismillah tidak termasuk salah satunya. Fathul Bari, VIII:200
adapun
maksud hadis diatas bahwa, beliau memulai bacaannya dengan Alhamdulillahirabbil ‘alamin maksudnya adalah Al Fatihah karena alhamdulillahhirabbil ‘alamin salah satu
nama dari surat Al Fatihah.
Ada
keterangan lain riwayat Muslim I:187, bahwa rasulullah saw mensirkan bacaan
bismillah, tidak memperdengarkannya, tidak menyebut dan pernyataan Anas (ia
tidak mendengarnya). Adanya keterangan-keterangan ini pun tidak menunjukkan
dengan pasti bahwa Bismillah tidak termasuk surat Al Fatihah.
Dengan
demikian tdak ada keterangan yang jelas dan sharih yang menerangkan bahwa Bismillah
tidak termasuk surat Al Fatihah.
Kesimpulan
Hujah
yang kuat bahwa Bismillah itu adalah bagian dari Al Fatihah, berdasarkan selain
keterangan diatas, juga dengan ditetapkannya penulisannya pada mushaf atau Al
Quran, yang kemudian naskah-naskah selanjutnya dibagikan oleh ketiga Khalifah
ke berbagai negara.
Sesungguhnya,
pada hakekatnya soal bismillah semacam ini tidak layak diperselisihkan lagi.
Sebab, apabila Bismillah tidak diakui bagian dari Al Fatihah, berarti mengakui
tambahan dalam Al Quran yang mestinya tidak ada.(Istifta Ust. Abdurrahman hal 31-32).
Bahasan
tentang Bismillahirrahmanirrahim,
Insya Allah akan disampaikan dengan kajian terpisah.
Wallahu a’lam Bish-shawab.
Ass. pa ustadz, Kumaha mun bahasan tafsir Alquran ieu di ayakeun di mesjid, da masih sakeudik nu biasa buka facebook sareng blog teh, supados masjid na langkung makmur teh. Eta nu di maksad nu tos faham ngajar kanu nembe terang, nu tos terang ngajar nu can bisa. Ari di masjid mah lamun bisa aya tanya jawab. Mudah mudahan tiasa sharing sareng pa ustad Aminudin. Dinten Sabtu kanggo diajar tarjamah, minggu kanggo ngabahas tafsir. Dina blog mah lamun panjang males macana, da diajr tafsir mah teu tiasa bari sambilan, Kumaha jamaah satujuuu?
BalasHapussatujuuu..... Insya Allah
BalasHapusSimkuring mah ngiringan wae