TigaMaknaMusibah
oleh :
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah SWT
mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui." (Q.S. Al-Baqarah [2]: 216).
oleh :
Abdul Wahid |
Dalam minggu-minggu belakangan ini, bangsa kita sedang dirundung berbagai bencana. Dari
letusan Gunung Sinabung yang tidak ada habisnya, banjir yang melanda wilayah
Jakarta, banjir di
Subang dan Indramayu serta sebagian jalur pantura lainnya. Belum lagi longsor dan banjir bandang
di Manado semakin menambah derita anak bangsa ini.
Semua kejadian tersebut merupakan musibah yang menimpa manusia,
khususnya warga bangsa Indonesia yang harus disikapi dengan benar,
sehingga mampu melahirkan hikmah bagi kehidupan manusia. Setidaknya ada tiga makna musibah bagi seorang muslim. Pertama,
musibah sebagai bagian dari hukum sebab akibat. Allah SWT
menghukum manusia berupa bencana sepertibanjir, tanahlongsor, wabah penyakit. Semua itu disebabkan oleh perbuatan manusia karena berpaling pada aturan
yang telah ditetapkan-Nya. "Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah
SWT, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka itua dalah dari kesalahan dirimu sendiri.
(Q.S. An-Nisa [4]: 79).
Kedua,
musibah sebagai penebus dosa. Allah SWT
menghendaki datangnya musibah berupa kesusahan, rasa sakit, kekuranganharta,
dan kematian tidak lain sebagai penghapus dosa hamba-hambanya. Nanti di
akhirat ada dosayang takdiperhitungkan lagi karena hukumannya sudah ditunaikan
Allah SWT di dunia.
Rasulullah SAW bersabda, "Apabila Allah SWT
menghendaki kebaikan bagi hamba-hambanya, maka didahulukan baginya hukman di
dunia dan bila Allah SWT menghendaki keburukan, maka dibiarkan dengan dosa-dosanya,
sehingga dosa-dosanya itu dibalas pada hari kiamat." (H.R. Abu Daud).
Ketiga,
musibah sebagai ujian untuk menaikan derajatnya di sisi Allah SWT.Sabda Rasulullah
SAW, "Sesungguhnya orang-orang saleh akan diperberat (musibah) atas mereka.
Dan tidaklah seorang Mukmin tertimpa suatu musibah, seperti tertusuk duri,
atau lebih ringan dari itu,
kecuali akan dihapuskan dosa-dosanya dan ditingkatkan derajatnya."(H.R. Ahmad
dan Ibnu Hiban).
Tak ada cara lain kecuali berserah diri kepada Allah SWT
dan selalu ber-istighfar memohon ampun kepada-Nya,
serta terus berupaya untuk memperbaiki kualitas kehidupankita. Karena,
seperti disebutkan dalam Q.S. Al-Baqarah(2) ayat 216 di atas, bisa jadi yang
tidak kita sukai justru baik bagi kita. Sebaliknya, bisaja dijuga yang
kita sukai justru akan mencelakakan kita. Semoga kita senantiasa menjadi hamba yang
sabar dan selalu istiqamah terhadap apa pun yang menimpa dalam kehidupan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar