Ust. Aminudin, M.Ag |
MARHABAN YA RAMADHAN
Assalamualaikum
Wr.Wb.
Jama’aah
yang sama-sama mengharapkan ridha dan kasih sayang Allah Swt ., tiada kata yang lebih indah yang mesti terucap selain puji dan syukur kehadirat Allah Swt., alhamdulillah dengan
sebab nikmat dan kasih sayang-Nya kita dipertemukan kembali dengan bulan
Ramadhan bulan yang penuh dengan berkah,
rahmat dan ampunan-Nya. Shalawat
dan salampun semoga tetap tercurah bagi Rasulallah Muhammad Saw., keluarga, dan
para shahabatnya serta pengikutnya yang setia samapai akhir zaman.
Jama’aah
yang sama-sama mengharapkan ridha dan kasih sayang Allah Swt ., selanjutnya
kami pengurus DKM Al-Muahijirin menyampaikan selamat menunaikan ibadah puasa
kepada jamaah khususnya dan kaum muslimin dan muslimat pada umumnya,
mudah-mudahan kita mendapati kebaikan dan kemuliaan yang dihadirkan oleh Allah
Swt di bulan Ramadhan ini. Di samping itu permohonan maaf kami sampaikan, bahwa
dalam mengemban amanah dalam memakmurkan
masjid masih jauh dari kesempurnaan, baik yang berkaitan dengan pelayanan dan
pembinaan jamaah, maupun dalam penyediaan sarana dan prasarana ibadah.
Mudah-mudahan dengan seiring berjalannya waktu dan kerja sama yang baik antar
pengurus serta partisipasi aktif seluruh jamaah dan terutama dengan pertolonagn
Allah Swt., berbagai kekurangan dapat di
atasi.
Jama’aah
yang sama-sama mengharapkan ridha dan kasih sayang Allah Swt., Sejak bulan
Sya'ban, Rasulullah menganjurkan ummatnya agar mempersiapkan diri menyambut
kedatangan 'tamu mulia' bernama Ramadhan dengan memperbanyak ibadah, terutama
ibadah shaum sunah. Hal ini sebagai persiapan mental sekaligus fisik untuk
menghadapi bulan yang disucikan itu. Begitupun para shahabat bersikap yang
begitu mengagumkan, saat-saat menanti Ramadhan, mereka tak bedanya seperti
calon pengantin yang merindukan hari-hari pernikahannya. Tiada seorangpun di
antara mereka yang bersedih hati ketika menghadapi Ramadhan. Sebaliknya mereka
bersuka cita dan bergembira, menyambutnya dengan penuh antusias dan semangat
membara.
Jama’aah
yang sama-sama mengharapkan ridha dan kasih sayang Allah Swt ., adalah
merupakan tradisi di masa Rasulullah, pada saat akhir bulan Sya'ban para
sahabat berkumpul di masjid untuk mendengar khutbah penyambutan Ramadhan. Saat
itu dimanfaatkan oleh mereka untuk saling meminta maaf di antara mereka.
Seorang sahabat kepada sahabatnya, seorang anak kepada orang tuanya, seorang
adik kepada kakaknya, dan seterusnya. Mereka ingin memasuki bulan Ramadhan
dengan tanpa beban dosa. Mereka ingin berada dalam suasana Ramadhan yang
disucikan itu dalam keadaan suci dan bersih.
Jama’aah
yang sama-sama mengharapkan ridha dan kasih sayang Allah Swt., untuk memberikan
motivasi beribadah di bulan Ramadhan dengan optimal, sebelum Ramadhan datang
Rasulullah SAW mengumpulkan para sahabatnya guna memberikan persepsi yang benar
dan mengingatkan betapa mulianya bulan Ramadhan. Dalam sebuah hadits yang
panjang Rasulullah Saw. bersabda:
Dari
Salman r.a. meriwayatkan, “pada hari terakhir bulan Sya’ban Rasulallah
berkhutbahkepada kami, “Wahai manusia, kini telah dekat kepadamu satu bulan
yang agung, bulan yang sarat dengan berkah, yang di dalamnya terdapat satu
malam yang lebih baik (nilainya) dari seribu bulan. Inilah bulan yang Allah
tetapkan puasa di siang harinya sebagai fardhu dan shalat tarawikh di malam
harinya sebagai sunnah. Barang siapa yang ingin mendekatkan dirinya kepada
Allah di bulan ini dengan suatu amalan sunnat, maka pahalanya seolah-olah dia
melakukan amalan fardhu pada bulan-bulan yang lain. Dan barang siapa yang
melakukan amalan fardhu pada bulan ini, maka dia akan dibalas dengan pahala
seolah-olah telah melakukan tujuh puluh amalan fardhu pada bulan yang lain.
Inilah bulan kesabaran dan ganjaran bagi kesabaran yang sejati adalah surga,
bulan ini pula merupakan bulan simpati terhadap sesama. Pada bulan inilah
rezeki orang-orang beriman di tambah. Barang siapa memberi makan (untuk berbuka
puasa) kepada orang yang berpuasa maka kepadanya dibalas dengan keampunan
terhadap dosa-dosanya dan dibebaskan dari api neraka Jahanam dan dia memperoleh
ganjaran yang sama sebagaimana orang yang berpuasa tadi tanpa sedikit pun
mengurangi pahala orang yang berpuasa itu.” Kami pun bewrkata, “Ya Rasulallah!
Tidak semua orang di antara kami mempunyai sesuatu yang dapat diberikan kepada
orang yang berpuasa untuk berbuka.”
Rasulallah
Saw. menjawab, “Allah akan mengaruniakan balasan ini kepada seorang yang
memberi buka walaupun hanya dengan sebiji kurma, atau seteguk air, atau seisap
susu. Inilah bulan yang pada sepuluh hari pertamanya Allah menurunkan rahmat,
sepuluh hari pertenganhannya Allah memberikan ampunan, dan pada sepuluh hari
yang terakhir Allah membebaskan hamba-Nya dari api neraka Jahanam. Barangsiapa
yang meringankan beban hamba sahayanya pada bulan ini, maka Allah akan
mengampuninya dan membebaskannya dari api neraka. Perbanyaklah di bulan ini
empat perkara. Dua perkara dapat mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua lagi
kamu pasti memerlukannya. Dua perkara yang mendatangkan keridhaan Allah yaitu,
hendaknya kalian membaca kalimat thayibah dan istighfar sebanyak-banyaknya. Dan
dua perkara yang kita pasti memerlukannya, yaitu hendaknya kamu memohon
kepada-Nya untuk masuk surga dan berlindung kepada-Nya dari api neraka Jahanam.
Dan barangsiapa memberi minum kepada orang yang berpuasa (untuk berbuka0, maka
Allah akan memberinya minum dari telagaku (Haudh) yang sekali minum saja dia
tidak akan merasakan dahaga lagi sehingga dia memasuki surga.” (HR. Ibnu
Khuzaimah dalam shahihnya)
Demikianlah
apa yang dapat disamapikan, “Marhaban Ya Ramadhan, Selamat Datang Ya Ramadhan” kami menyambutmu dengan
jiwa yang suci dan tekad yang kuat untuk memakmurkan siang dan malam dengan beribadah demi
memperoleh kemulian dan kebaikan yang Allah janjikan.
Griya Mitra, 9 Juli 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar